Kisah ini terjadi pada masa pemerintahan Abdul Malik bin Marwan. Suatu hari, ada seorang pemuda yang datang menghadapinya sambil menangis. Dengan sedih, pemuda itu berkata,
“wahai Amirul Mukminin, saya telah melakukan suatu perbuatan dosa yang sangat besar sekali, apakah masih ada taubat untukku.?”
“Apakah dosamu itu?” Tanya Abdul Malik
“Dosa saya besar.!” Jawab pemuda itu.
Abdul malik berkata, “Apapun dosamu, bertaubatlah kepada ALLAH SWT, sungguh, dia menerima taubat hamba-Nya dan memaafkan dosa mereka.”
Pemuda itu lalu bercerita, “Wahai Amirul Mukminin, dahulu saya suka membongkar kuburan, dan ketika itu saya melihat kejadian kejadian aneh”
“Apa yang engaku lihat.?” Tanya Abdul Malik penasaran. Pemuda itu menjawab, “Wahai Amirul Mukminin, pada suatu malam, saya membongkar kuburan. Saya melihat mayat yang ada di dalamnya. Wajahnya berpaling dari kiblat. Saya merasakan ketakutan dan bermaksud keluar darinya, namun tiba tiba terdengar suara, “Tidakkah engaku ingin tahu tentang si mayit ini.? Oleh sebab apa wajahnya dipalingkan dari Kiblat.?”
“Mengapa ia dipalingkan.? Tanya saya.
Suara itu menjawab” Karena ia suka meremehkan shalat. Inilah Balasan Bagi Orang yang melakukan apa yang dilakukannya.!
Pada kesempatan lain ketika saya membongkar kuburan, saya melihat mayat yang di dalamnya telah berubah menjadi seekor babi, yang lehernya terikat rantai dan belenggu.
Saya pun ketakutan dan bermaksud keluar melraiikan diri. Namun, sekonyong konyong terdengar suara dari kuburan itu. “Tidakkah engaku ingin tahu amalnya dan oleh sebab apa ia disiksa.?
Saya menjawab “Mengapa.?”
Suara itu menjawab, “Dahulu ketika di dunia ia suka meminum khamar dan ia mati sebelum bertobat.!”
Yang ketiga, wahai amirul mukminin, ketika saya membongkar kuburan yang lain, tampak oleh saya penghuni kuburan itu telah diikat tanah dengan temali dari api dan lidahnya dikeluarkan dari lehernya.
Saya takut dan hendak keluar. Namun, saya dipanggil “Tidakkah engaku ingin tahu amalnya dan oleh sebab apa ia disiksa.?
Saya menjawab “Mengapa.?”
“dulunya ia orang yang tidak saksama dalam bersuci dari air kencingnya dan suka ke sana kemari mengadu domba. Inilah balasan bagi yang melakukan dosa seperti itu” jawab suara itu.
Yang keempat, wahai Amiruk Mukminin,saya membongkar sebuah kuburan dan saya dapati si mayit telah terpanggang dalam api dalam api. Saya pun ketakutan dan hendak keluar . Namun, suara itu mencegah saya “Tidakkah engaku ingin tahu tentang keadaanya.?
Saya menjawab “Bagaimana keadaanya.?”
Suara itu menjawab “Dahulu ia sering meninggalkan Shalat”
Yang kelima, wahai Amirul Mukminin, saya membongkar sebuah kuburan, tampak oleh saya kuburan itu telah dilapangkan untuk si mayat sejauh mata memandang. Di dalamnya ada sinar cahaya yang terang benderang. Ada pun si mayit, tidur di atas dipan dengan wajah yang berseri seri dan memakai pakaian yang indah – indah. Saya mejadi gentar karenanya, dan bermaksud akan keluar. Tiba tiba terdengar suara, “Apakah engkau tidak ingin bertanya mengapa ia mendapatkan kemuliaan ini.?”
“Mengapa Demikian.?” Tanya saya
Suara itu mejawab “Karena ia adalah seorang yang taat, yang tumbuh dalam ketaatan dan ibadah kepada ALLAH SWT.
Setelah pemuda itu menceritakan pengalamannya, maka Abdul Malik berkata, “sesungguhnya, dalam kejadian kejadian itu ada pelajaran dan peringatan bagi orang – orang yang durhaka, serta kabar gembira bagi orang orang yang taat. Bagi orang yang telah melakukakan bentuk kemaksiatan di atas, mestinya segera bertaubat kepada ALLAH dan menaati-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar