Kamis, 30 Juni 2011

Mimpi Bertemu Bidadari Surga

Dalam suatu kisah yang dipaparkan Al Yafi’i dari Syeikh Abdul Wahid bin Zahid, dikatakan: Suatu hari ketika kami sedang bersiap-siap hendak berangkat perang, aku meminta beberapa teman untuk membaca sebuah ayat. Salah seorang lelaki tampil sambil membaca ayat Surah At Taubah ayat 111, yang artinya sebagai berikut :

"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri dan harta mereka dengan memberikan sorga untuk mereka"


Selesai ayat itu dibaca, seorang anak muda yang berusia 15 tahun atau lebih bangkit dari tempat duduknya. Ia mendapat harta warisan cukup besar dari ayahnya yang telah meninggal. Ia berkata:"Wahai Abdul Wahid, benarkah Allah membeli dari orang-orang mu’min diri dan harta mereka dengan sorga untuk mereka?" "Ya, benar, anak muda" kata Abdul Wahid. Anak muda itu melanjutkan:"Kalau begitu saksikanlah, bahwa diriku dan hartaku mulai sekarang aku jual dengan sorga."


Anak muda itu kemudian mengeluarkan semua hartanya untuk disedekahkan bagi perjuangan. Hanya kuda dan pedangnya saja yang tidak. Sampai tiba waktu pemberangkatan pasukan, ternyata pemuda itu datang lebih awal. Dialah orang yang pertama kali kulihat. Dalam perjalanan ke medan perang pemuda itu kuperhatikan siang berpuasa dan malamnya dia bangun untuk beribadah. Dia rajin mengurus unta-unta dan kuda tunggangan pasukan serta sering menjaga kami bila sedang tidur.


Sewaktu sampai di daerah Romawi dan kami sedang mengatur siasat pertempuran, tiba-tiba dia maju ke depan medan dan berteriak:"Hai, aku ingin segera bertemu dengan Ainul Mardhiyah . ." Kami menduga dia mulai ragu dan pikirannya kacau, kudekati dan kutanyakan siapakah Ainul Mardiyah itu. Ia menjawab: "Tadi sewaktu aku sedang kantuk, selintas aku bermimpi. Seseorang datang kepadaku seraya berkata: "Pergilah kepada Ainul Mardiyah." Ia juga mengajakku memasuki taman yang di bawahnya terdapat sungai dengan air yang jernih dan dipinggirnya nampak para bidadari duduk berhias dengan mengenakan perhiasan-perhiasan yang indah. Manakala melihat kedatanganku , mereka bergembira seraya berkata: "Inilah suami Ainul Mardhiyah . . . . ."

"Assalamu’alaikum" kataku bersalam kepada mereka. "Adakah di antara kalian yang bernama Ainul Mardhiyah?" Mereka menjawab salamku dan berkata: "Tidak, kami ini adalah pembantunya. Teruskanlah langkahmu" Beberapa kali aku sampai pada taman-taman yang lebih indah dengan bidadari yang lebih cantik, tapi jawaban mereka sama, mereka adalah pembantunya dan menyuruh aku meneruskan langkah.


Akhirnya aku sampai pada kemah yang terbuat dari mutiara berwarna putih. Di pintu kemah terdapat seorang bidadari yang sewaktu melihat kehadiranku dia nampak sangat gembira dan memanggil-manggil yang ada di dalam: "Hai Ainul Mardhiyah, ini suamimu datang . ..."


Ketika aku dipersilahkan masuk kulihat bidadari yang sangat cantik duduk di atas sofa emas yang ditaburi permata dan yaqut. Waktu aku mendekat dia berkata: "Bersabarlah, kamu belum diijinkan lebih dekat kepadaku, karena ruh kehidupan dunia masih ada dalam dirimu." Anak muda melanjutkan kisah mimpinya: "Lalu aku terbangun, wahai Abdul Hamid. Aku tidak sabar lagi menanti terlalu lama".


Belum lagi percakapan kami selesai, tiba-tiba sekelompok pasukan musuh terdiri sembilan orang menyerbu kami. Pemuda itu segera bangkit dan melabrak mereka. Selesai pertempuran aku mencoba meneliti, kulihat anak muda itu penuh luka ditubuhnya dan berlumuran darah. Ia nampak tersenyum gembira, senyum penuh kebahagiaan, hingga ruhnya berpisah dari badannya untuk meninggalkan dunia. ( Irsyadul Ibad ).


Atlantis is Indonesia.

Indonesia Benua Atlantis Yang Hilang Prof. Arysio Santos


Benua Atlantis Ditemukan







Dimanakah sebenarnya lokasi Atlantis itu berada .....?? Ada yang mengatakan bahwa Atlantis berada di bawah ais Antartika, di Segitiga Bermuda, di Laut Karibia, di kepulauan Cyprus,ada juga yang mengatakan kalau Atlantis adalah Celtic Shelfs itu sendiri yang ada di Samudera Atlantik, dan ada yang berkesimpulan Atlantis itu adalah kepulauan Indonesia.




Prof. Arysio Nunes dos Santos sarjana dan mahaguru ilmu fisika nuklir di Universitas Minas Gerais, di Brazil, menerbitkan buku yang menggemparkan : “Atlantis the Lost Continents Finally Found”. Secara tegas dinyatakannya bahwa lokasi Atlantis yang hilang sejak kira-kira 11.600 tahun yang lalu itu adalah di Indonesia. Buku Prof. Arysio N. dos Santos sewaktu ditanyakan ke ‘Amazon.com’ seminggu yang lalu ternyata habis tidak bersisa. Bukunya ini terlink ke 400 buah sites di Internet, dan websitenya sendiri menurut Santos selama ini telah dikunjungi sebanyak 2.500.000 visits. Ini adalah iklan gratis untuk mengenalkan Indonesia secara efektif.

Berkata Prof. Arysio Nunes dos Santos, umumnya sarjana Barat tidak satupun yang menyebutkan Indonesia. Hal itu disebabkan karena para penyelidik pada umumnya, mendasarkan teori mereka pada unsur-unsur etnosentrik, sehingga tidak terpikirkan oleh mereka bahwa tempat itu mungkin berada di bagian bumi yang sama sekali lain.

Berkata Prof. Arysio Nunes dos Santos, benua Atlantis yang digambarkan oleh Plato adalah suatu dunia tropis, yang punya banyak hutan, sungai dan pohon buah-buahan, yang kemudian tenggelam karena permukaan air laut naik ketika es di kutub utara mencair. Hanya kawasan pegunungan saja yang tampak dari permukaan laut. Rangkaian gunung berapi itu, kata Arysio, dulu disebut Kepulauan Blest, yang sekarang bernama Indonesia.

Selama ini, benua yang diceritakan Plato 2.500 tahun yang lalu itu adalah benua yang dihuni oleh bangsa Atlantis yang memiliki peradaban yang sangat tinggi dengan alamnya yang sangat kaya, yang kemudian hilang tenggelam ke dasar laut oleh bencana banjir dan gempa bumi. Kisah Atlantis ini dibahas dari masa ke masa, dan upaya penelusuran terus pula dilakukan guna menemukan sisa-sisa peradaban tinggi yang telah dicapai oleh bangsa Atlantis itu.

Pencarian dilakukan di samudera Atlantik, Laut Tengah, Caribea, sampai ke kutub Utara. Pencarian ini sama sekali tidak ada hasilnya, sehingga sebagian orang beranggapan bahwa yang diceritakan Plato itu hanyalah negeri dongeng semata.

Profesor Santos yang ahli Fisika Nuklir ini menyatakan bahwa Atlantis tidak pernah ditemukan karena dicari di tempat yang salah. Lokasi yang benar secara menyakinkan adalah Indonesia, katanya. Dia mengatakan bahwa dia sudah meneliti kemungkinan lokasi Atlantis selama 29 tahun terakhir ini. Ilmu yang digunakan Profesor Santos dalam menelusur lokasi Atlantis ini adalah ilmu Geologi, Astronomi, Paleontologi, Archeologi, Linguistik, Ethnologi, dan Comparative Mythology.
Penelitian mutakhir yang dilakukan oleh Prof. Aryso Santos, menegaskan bahwa Atlantis itu adalah wilayah yang sekarang disebut Indonesia. Setelah melakukan penelitian selama 30 tahun, ia menghasilkan buku Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitifve Localization of Plato’s Lost Civilization (2005). Profesor Santos menampilkan 33 perbandingan, seperti luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi, dan cara bertani, yang akhirnya menyimpulkan bahwa Atlantis itu adalah Indonesia. Sistem terasisasi sawah yang khas Indonesia, menurutnya, ialah bentuk yang diadopsi oleh Candi Borobudur, Piramida di Mesir, dan bangunan kuno Aztec di Meksiko.
Bukan kebetulan ketika Indonesia pada tahun 1958, atas gagasan Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja melalui UU no. 4 Perpu tahun 1960, mencetuskan Deklarasi Djoeanda. Isinya menyatakan bahwa negara Indonesia dengan perairan pedalamannya merupakan kesatuan wilayah nusantara. Fakta itu kemudian diakui oleh Konvensi Hukum Laut Internasional 1982. Merujuk penelitian Santos, pada masa puluhan ribu tahun yang lalu wilayah negara Indonesia merupakan suatu benua yang menyatu. Tidak terpecah-pecah dalam puluhan ribu pulau seperti halnya sekarang.
Prof. Aryso Santos menetapkan bahwa pada masa lalu itu Atlantis merupakan benua yang membentang dari bagian selatan India, Sri Lanka, Sumatra, Jawa, Kalimantan, terus ke arah timur dengan Indonesia (yang sekarang) sebagai pusatnya. Di wilayah itu terdapat puluhan gunung berapi yang aktif dan dikelilingi oleh samudera yang menyatu bernama Orientale, terdiri dari Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.


Atlantis berasal dari bahasa Sanskrit Atala, yang berarti surga atau menara peninjauan (watch tower), Atalaia (Potugis), Atalaya (Spanyol). Plato menegaskan bahwa wilayah Atlantis pada saat itu merupakan pusat dari peradaban dunia dalam bentuk budaya, kekayaan alam, ilmu/teknologi, dan lain-lainnya. Plato menetapkan bahwa letak Atlantis itu di Samudera Atlantik sekarang. Pada masanya, ia bersikukuh bahwa bumi ini datar dan dikelilingi oleh satu samudera (ocean) secara menyeluruh. Ocean berasal dari kata Sanskrit ashayana yang berarti mengelilingi secara menyeluruh. Pendapat itu kemudian ditentang oleh ahli-ahli di kemudian hari seperti Copernicus, Galilei-Galileo, Einstein, dan Stephen Hawking.
Prof. Aryso Santos berbeda dengan Plato mengenai lokasi Atlantis. ilmuwan Brazil it berargumentasi, bahwa pada saat terjadinya letusan berbagai gunung berapi itu, menyebabkan lapisan es mencair dan mengalir ke samudera sehingga luasnya bertambah. Air dan lumpur berasal dari abu gunung berapi tersebut membebani samudera dan dasarnya, mengakibatkan tekanan luar biasa kepada kulit bumi di dasar samudera, terutama pada pantai benua. Tekanan ini mengakibatkan gempa. Gempa ini diperkuat lagi oleh gunung-gunung yang meletus kemudian secara beruntun dan menimbulkan gelombang tsunami yang dahsyat. Santos menamakannya Heinrich Events.
Dalam usaha mengemukakan pendapat mendasarkan kepada sejarah dunia, tampak Plato telah melakukan dua kekhilafan, pertama mengenai bentuk/posisi bumi yang katanya datar. Kedua, mengenai letak benua Atlantis yang katanya berada di Samudera Atlantik yang ditentang oleh Santos. Penelitian militer Amerika Serikat di wilayah Atlantik terbukti tidak berhasil menemukan bekas-bekas benua yang hilang itu. Oleh karena itu tidaklah semena-mena ada peribahasa yang berkata, “Amicus Plato, sed magis amica veritas.” Artinya,”Saya senang kepada Plato tetapi saya lebih senang kepada kebenaran.” Namun, ada beberapa keadaan masa kini yang antara Plato dan Santos sependapat. Yakni pertama, bahwa lokasi benua yang tenggelam itu adalah Atlantis dan oleh Santos dipastikan sebagai wilayah Republik Indonesia. Kedua, jumlah atau panjangnya mata rantai gunung berapi di Indonesia. Di antaranya ialah Kerinci, Talang, Krakatoa, Malabar, Galunggung, Pangrango, Merapi, Merbabu, Semeru, Bromo, Agung, Rinjani. Sebagian dari gunung itu telah atau sedang aktif kembali.
Ketiga, soal semburan lumpur akibat letusan gunung berapi yang abunya tercampur air laut menjadi lumpur. Endapan lumpur di laut ini kemudian meresap ke dalam tanah di daratan. Lumpur panas ini tercampur dengan gas-gas alam yang merupakan impossible barrier of mud (hambatan lumpur yang tidak bisa dilalui), atau in navigable (tidak dapat dilalui), tidak bisa ditembus atau dimasuki. Dalam kasus di Sidoarjo, pernah dilakukan remote sensing, penginderaan jauh, yang menunjukkan adanya sistim kanalisasi di wilayah tersebut. Ada kemungkinan kanalisasi itu bekas penyaluran semburan lumpur panas dari masa yang lampau.




Benua Atlantis & Peradaban Awal Umat Manusia


Para peneliti AS menyatakan bahwa Atlantis is Indonesia. Hingga kini cerita tentang benua yang hilang ‘Atlantis’ masih terselimuti kabut misteri.

Sebagian orang menganggap Atlantis cuma dongeng belaka, meski tak kurang 5.000 buku soal Atlantis telah ditulis oleh para pakar.

Bagi para arkeolog atau oceanografer modern, Atlantis tetap merupakan objek menarik terutama soal teka-teki dimana sebetulnya lokasi sang benua. Banyak ilmuwan menyebut benua Atlantis terletak di Samudera Atlantik.

Sebagian arkeolog Amerika Serikat (AS) bahkan meyakini benua Atlantis dulunya adalah sebuah pulau besar bernama Sunda Land, suatu wilayah yang kini ditempati Sumatra, Jawa dan Kalimantan. Sekitar 11,600 tahun silam, benua itu tenggelam diterjang banjir besar seiring berakhirnya zaman ais

“Para peneliti AS ini menyatakan bahwa Atlantis is Indonesia,” kata Ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof Umar Anggara Jenny, Jumat(17/6), di sela-sela rencana gelaran ‘International Symposium on The Dispersal of Austronesian and the Ethnogeneses of the People in Indonesia Archipelago, 28-30 Juni 2005.

Kata Umar, dalam dua dekade terakhir memang diperoleh banyak temuan penting soal penyebaran dan asal usul manusia. Salah satu temuan penting ini adalah hipotesa adanya sebuah pulau besar sekali di Laut Cina Selatan yang tenggelam setelah zaman ais.

Hipotesis itu, kata Umar, berdasarkan pada kajian ilmiah seiring makin mutakhirnya pengetahuan tentang arkeologimolekuler. Tema ini, lanjutnya, bahkan akan menjadi salah satu hal yang diangkat dalam simposium internasional di Solo, 28-30 Juni.

Menurut Umar, salah satu pulau penting yang tersisa dari benua Atlantis - jika memang benar – adalah Pulau Natuna, Riau. Berdasarkan kajian biomolekuler, penduduk asli Natuna diketahui memiliki gen yang mirip dengan bangsa Austronesia tertua.

Bangsa Austronesia diyakini memiliki tingkat kebudayaan tinggi, seperti bayangan tentang bangsa Atlantis yang disebut-sebut dalam mitos Plato.Ketika zaman es berakhir, yang ditandai tenggelamnya ‘benua Atlantis’, bangsa Austronesia menyebar ke berbagai penjuru.

Mereka lalu menciptakan keragaman budaya dan bahasa pada masyarakat lokal yang disinggahinya dalam tempo cepat yakni pada 3.500 sampai 5.000 tahun lampau. Kini rumpun Austronesia menempati separuh muka bumi.

Ketua Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI), Harry Truman Simanjuntak, mengakui memang ada pendapat dari sebagian pakar yang menyatakan bahwa benua Atlantis terletak di Indonesia. Namun hal itu masih debatable.

Yang jelas, terang Harry, memang benar ada sebuah daratan besar yang dahulukala bernama Sunda Land. Luas daratan itu kira-kira dua kali negara India.

“Benar, daratan itu hilang. Dan kini tinggal Sumatra, Jawa atau Kalimantan,” terang Harry. Menurut dia, sah-sah saja para ilmuwan mengatakan bahwa wilayah yang tenggelam itu adalah benua Atlantis yang hilang, meski itu masih menjadi perdebatan.

Dominasi Austronesia Menurut Umar Anggara Jenny, Austronesia sebagai rumpun bahasa merupakan sebuah fenomena besar dalam sejarah manusia. Rumpun ini memiliki sebaran yang paling luas, mencakup lebih dari 1.200 bahasa yang tersebar dari Madagaskar di barat hingga Pulau Paskah di Timur. Bahasa tersebut kini dituturkan oleh lebih dari 300 juta orang.

“Pertanyaannya dari mana asal-usul mereka? Mengapa sebarannya begitu meluas dan cepat yakni dalam 3500-5000 tahun yang lalu. Bagaimana cara adaptasinya sehingga memiliki keragaman budaya yang tinggi,” tutur Umar.


Salah satu teori, menurut Harry Truman, mengatakan penutur bahasa Austronesia berasal dari Sunda Land yang tenggelam di akhir zaman es.Populasi yang sudah maju, proto-Austronesia, menyebar hingga ke Asia daratan hingga ke Mesopotamia, mempengaruhi penduduk lokal dan mengembangkan peradaban. “Tapi ini masih diperdebatan.


Indonesia adalah wilayah ahli waris Atlantis, tentu harus membuat kita bersyukur. Membuat kita tidak rendah diri di dalam pergaulan internasional, sebab Atlantis pada masanya ialah pusat peradaban dunia.








http://www.atlan.org/articles/old_world.html

Rabu, 29 Juni 2011

Kisah Karomah Habib Munzir Al Musawwa

Ketika ada orang yang iseng bertanya padanya : wahai habib, bukankah Rasul saw juga punya rumah walau sederhana??, beliau tertegun dan menangis, beliau berkata : iya betul, tapikan Rasul saw juga tidak beli tanah, beliau diberi tanah oleh kaum anshar, lalu bersama sama membangun rumah.., saya takut dipertanyakan Allah kalau ada orang muslim yang masih berumahkan koran di pinggir jalan dan di gusur gusur, sedangkan bumi menyaksikan saya tenang tenang dirumah saya..
pernah ada seorang wali besar di Tarim, guru dari Guru Mulia Almusnid alhabib Umar bin Hafidh, namanya Hb Abdulqadir Almasyhur, ketika hb munzir datang menjumpainya, maka habib itu yang sudah tua renta langsung menangis.. dan berkata : WAHAI MUHAMMAD…! (saw), maka Hb Munzir berkata : saya Munzir, nama saya bukan Muhammad.., maka habib itu berkata : ENGKAU MUHAMMAD SAW..!, ENGKAU MUHAMMAD.. SAW!, maka hb Munzir diam… lalu ketika ALhabib Umar bin Hafidh datang maka segera alhabib Abdulqadir almasyhur berkata : wahai umar, inilah Maula Jawa (Tuan Penguasa Pulau Jawa), maka Alhabib Umar bin Hafidh hanya senyam senyum.. (kalo ga percaya boleh tanya pada alumni pertama DM)
lihat kemanapun beliau pergi pasti disambut tangis ummat dan cinta, bahkan sampai ke pedalaman irian, ongkos sendiri, masuk ke daerah yg sudah ratusan tahun belum dijamah para da’i, ratusan orang yang sudah masuk islam ditangannya, banyak orang bermimpi Rasul saw selalu hadir di majelisnya,
bahkan ada orang wanita dari australia yang selalu mimpi Rasul saw, ia sudah bai’at dengan banyak thariqah, dan 10 tahun ia tak lagi bisa melihat Rasul saw entah kenapa, namun ketika ia hadir di Majelis Hb Munzir di masjid almunawar, ia bisa melihat lagi Rasulullah saw..
maka berkata orang itu, sungguh habib yang satu ini adalah syeikh Futuh ku, dia membuka hijabku tanpa ia mengenalku, dia benar benar dicintai oleh Rasul saw, kabar itu disampaikan pada hb munzir, dan beliau hanya menunduk malu..
beliau itu masyhur dalam dakwah syariah, namun mastur (menyembunyikan diri) dalam keluasan haqiqah dan makrifahnya. .
bukan orang yang sembarangan mengobral mimpi dan perjumpaan gaibnya ke khalayak umum
ketika orang ramai minta agar Hb Umar maulakhela didoakan karena sakit, maka beliau tenang tenang saja, dan berkata : Hb Nofel bin Jindan yg akan wafat, dan Hb Umar Maulakhela masih panjang usianya.. benar saja, keesokan harinya Hb Nofel bin Jindan wafat, dan Hb Umar maulakhela sembuh dan keluar dari opname.., itu beberapa tahun yg lalu..
ketika Hb Anis Alhabsyi solo sakit keras dan dalam keadaan kritis, orang orang mendesak hb munzir untuk menyambangi dan mendoakan Hb Anis, maka beliau berkata pada orang orang dekatnya, hb anis akan sembuh dan keluar dari opname, Insya Allah kira kira masih sebulan lagi usia beliau,..
betul saja, Hb Anis sembuh, dan sebulan kemudian wafat..
ketika gunung papandayan bergolak dan sudah dinaikkan posisinya dari siaga 1 menjadi “awas”, maka Hb Munzir dengan santai berangkat kesana, sampai ke ujung kawah, berdoa, dan melemparkan jubahnya ke kawah, kawah itu reda hingga kini dan kejadian itu adalah 7 tahun yang lalu (VCD nya disimpan di markas dan dilarang disebarkan)
demikian pula ketika beliau masuk ke wilayah Beji Depok, yang terkenal dengan sihir dan dukun dukun jahatnya., maka selesai acara hb munzir malam itu, keesokan harinya seorang dukun mendatangi panitya, ia berkata : saya ingin jumpa dengan tuan guru yang semalam buat maulid disini..!, semua masyarakat kaget, karena dia dukun jahat dan tak pernah shalat dan tak mau dekat dengan ulama dan sangat ditakuti, ketika ditanya kenapa??, ia berkata : saya mempunyai 4 Jin khodam, semalam mereka lenyap., lalu subuh tadi saya lihat mereka (Jin jin khodam itu) sudah pakai baju putih dan sorban, dan sudah masuk islam, ketika kutanya kenapa kalian masuk islam, dan jadi begini??, maka jin jin ku berkata : apakah juragan tidak tahu?, semalam ada Kanjeng Rasulullah saw hadir di acara Hb Munzir, kami masuk islam..!
kejadian serupa di Beji Depok seorang dukun yang mempunyai dua ekor macan jadi jadian yang menjaga rumahnya, malam itu Macan jejadiannya hilang, ia mencarinya, ia menemukan kedua macan jadi2an itu sedang duduk bersimpuh didepan pintu masjid mendengarkan ceramah hb munzir..
demikian pula ketika berapa muridnya berangkat ke Kuningan Cirebon, daerah yg terkenal ahli santet dan jago jago sihirnya, maka hb munzir menepuk bahu muridnya dan berkata : MA’ANNABIY.. !, berangkatlah, Rasul saw bersama kalian..
maka saat mereka membaca maulid, tiba tiba terjadi angin ribut yang mengguncang rumah itu dengan dahsyat, lalu mereka minta kepada Allah perlindungan, dan teringat hb munzir dalam hatinya, tiba tiba angin ribut reda, dan mereka semua mencium minyak wangi hb munzir yg seakan lewat dihadapan mereka, dan terdengarlah ledakan bola bola api diluar rumah yang tak bisa masuk kerumah itu..
ketika mereka pulang mereka cerita pd hb munzir, beliau hanya senyum dan menunduk malu..
demikian pula pedande pndande Bali, ketika Hb Munzir kunjung ke Bali, maka berkata muslimin disana, habib, semua hotel penuh, kami tempatkan hb ditempat yang dekat dengan kediaman Raja Leak (raja dukun leak) di Bali, maka hb munzir senyum senyum saja, keesokan harinya Raja Leak itu berkata : saya mencium wangi Raja dari pulau Jawa ada disekitar sini semalam..
maaf kalo gue ceplas ceplos, cuma gue lebih senang guru yang mengajar syariah namun tawadhu, tidak sesohor, sebagaimana Rasul saw yg hakikatnya sangat berkuasa di alam, namun membiarkan musuh musuhnya mencaci dan menghinanya, beliau tidak membuat mereka terpendam dibumi atau ditindih gunung, bahkan mendoakan mereka,
demikian pula ketika hb munzir dicaci maki dengan sebutan Munzir ghulam ahmad..!, karena ia tidak mau ikut demo anti ahmadiyah, beliau tetap senyum dan bersabar, beliau memilih jalan damai dan membenahi ummat dengan kedamaian daripada kekerasan, dan beliau sudah memaafkan pencaci itu sebelum orang itu minta maaf padanya, bahkan menginstruksikan agar jamaahnya jangan ada yang mengganggu pencaci itu,
kemarin beberapa minggu yang lalu di acara almakmur tebet hb munzir malah duduk berdampingan dengan si pencaci itu, ia tetap ramah dan sesekali bercanda dengan Da’i yang mencacinya sebagai murtad dan pengikut ahmadiyah..
Sumber Mailing list Majelis Rasulullah pemudasuci@yahoo.com

Kisah Karomah ulama Jawa

1. Mbah Cholil Bangkalan, Madura.


Suatu ketika Habib Salim bin Jindan berselisih pendapat dengan seorang Ulama. Manakah pendapat yang paling shahih dalam membaca ayat "Maliki yaumiddin",
"maliki" -nya dibaca "maaliki (dengan memakai alif setelah mim), ataukah "maliki" (tanpa alif).

Karena tidak ada titik temu, akhirnya mereka sepakat untuk sama-sama datang ke Kiai Keramat, Waliyullah, Mbah Cholil Bangkalan.

Ketika itu mahaguru para Kiai Pulau Jawa itu sedang duduk di dalam mushalla. Saat rombongan Habib Salim bin Jindan sudah dekat ke nushalla, sontak saja Mbah Cholil berteriak: "Maaliki yaumiddin, yaa Habib ! Maaliki yaumiddin, yaa Habib ! " menyambut kedatangan Habib Jindan.

Tentu saja dengan ucapan selamat datang yang "aneh" itu, teratasilah persoalan tersebut.



2. Kiai Hasan, Kraksan, Probolinggo


Di Kraksan, Probolinggo, ada wali Allah yang termasyhur, Kiai Hasan. Bila akan kedatangan ahlul bayt, anak cucu keturunan Rasulullah saw, ia selalu berlari menjemputnya sambil berkata, "Ada raihatul musthafa (ada bau harum badan Rasulullah saw)." Padahal keturunan Nabi itu entah baru sampai di mana.

Diantara karamahnya, suatu ketika, saat ada seorang haji menyewa mobil dan berkunjung ke rumahnya. Kebetulan yang jadi sopirnya adalah ahlul bayt (Habib), namun sang haji tidak tahu bahwa ia adalah keturunan Rasulullah.

Kiai Hasan bilang kepada anak-anaknya, "Tolong rapikan kamar tidur. Kita akan kedatangan Habib."

"Habibnya siapa?" Tanya salah seorang putra Kiai Hasan.
"Nanti akan saya tunjukkan kalau sudah datang," jawabnya.

Setelah haji itu tiba, Kiai Hasan bertanya kepadanya, "Ji, sopirmu di mana??"
"Sopir saya tidur, Kiai," jawab sang haji.
"Di mana?" tanya Kiai lagi.
"Di mobil, Kiai."

Kiai Hasan pun langsung bergegas menemui sopir itu dan langsung berkata: "Bib, bangun, Bib."

Sopir itu pun kaget luar biasa, karena seumur-umur tidak ada yang memanggilnya dengan panggilan "Habib".

Akhirnya, begitu ditelusuri, sopir itu ternyata benar keturunan Rasulullah saw dari Kabilah Al Jufri.

Pada saat ditanya dari mana tahu bahwa sopir itu Habib, Kiai Hasan menjawab. "Dari bau keringatnya, bau keringat Kanjeng Nabi saw."  

Itulah salah satu kisah dari para ulama jawa,namun masih banyak kisah karomah lagi dari para ulama jawa selain ini.Maha suci Allah

Senin, 27 Juni 2011

Mendapat hidayah dari internet

Musa Caplan nama lengkapnya. Baru berusia 16 tahun. Sebelum memeluk Islam, Musa beragama Yahudi. Keluarganya bukanlah dari kalangan Yahudi tradisional (orthodok). Namun ia justru belajar agama dari penganut tradisional.

“Aku belajar agama dari kelompok Yahudi Orthodok di sinagog (rumah ibadah kaum Yahudi-red). Demikian pula pendidikan formal juga di sekolah orthodok,” tutur Musa. Tinggal di komunitas Yahudi Orthodok di Amerika Serikat, ia seakan ”putus” kontak dengan dunia luar. Otomatis kala itu Musa tidak punya teman non-Yahudi sama sekali. Melalui bantuan internetlah ia mendapatkan banyak teman, terutama dari kalangan Islam. Dari diskusi online, ia justru mulai ragu dengan agamanya dan akhirnya bersyahadah via internet. Berikut kisahnya seperti dituturkan di di situs readingislam.com.

Kenal Islam lewat internet

“Belakangan, sejak kenal internet, aku jadi suka chating. Dari situlah bisa kenalan dengan berbagai macam kalangan, suku dan agama,” imbuhnya. Bahkan, e-mail Musa secara perlahan mulai terisi oleh teman-temannya yang beragama Islam. Sejak saat itulah ia mulai tertarik dan antusias mempelajari Islam.

“Aku menaruh perhatian sangat spesial dengan Islam. Kami saling bertukar info tentang Tuhan, nabi, moral, dan nilai-nilai agama. Perlahan aku jadi tahu banyak tentang Islam. Ternyata Islam adalah agama yang penuh damai. Begitupun aku belum bisa menghilangkan imej buruk tentang Islam. Misal ketika kudengar ada serangan teroris, sama seperti yang lainnya, aku menuding Islam itu ekstrem.” aku Musa. Beruntungnya ia punya kenalan online beragama Islam. “Dialah yang telah membuka pintu Islam kepadaku.”

Alhasil ia justru jadi banyak bertanya pada dirinya sendiri. Apakah agama Islam mengajarkan hal itu (membunuh orang tak berdosa)? Katanya Nabi Muhammad adalah seorang pejuang besar dan tidak pernah membunuh orang tak berdosa.

“Dari diskusi itu aku yakin Islam juga mengajarkan respek, damai, dan toleransi. Tidak pernah disebutkan untuk membunuh orang selain Islam. Dalam Al-Quran ada satu pelajaran yang sangat berharga dan dalam maknanya:”Membunuh seseorang, sama dengan merusak seluruh dunia.” Musa menyitir sebuah ayat Al-Quran.

Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barangsiapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia. (Al-Ma'idah:32)

Setelah yakin Islam bukan agama perang, Musa memutuskan untuk mempelajari Islam lebih mendalam. Ia justru menemukan keragu-raguan dalam agamanya sendiri.

“Entah mengapa pandanganku sangat cocok dengan pandangan Islam. Aku bahkan menduga Kitab Perjanjian Lama, misalnya, telah banyak diubah. Diubah semata-mata untuk kepentingan materi.”

“Hal menarik lainnya yang membawaku makin condong ke Islam adalah kebenaran ilmiah (scientific truth) yang ada dalam Al-Quran. Kandungan ilmiah Al-Quran luar biasa. Misal Quran menceritakan bagaimana kejadian manusia yang berawal dari sperma manusia. Asal mula kehifupan manusia sebagaimana diceritakan dalam Al-Quran itu jauh sebelum ilmu pengetahuan ditemukan,” tukas Musa mantap.

“Al-Quran juga menyatakan bagaimana gunung-gunung dibentuk dan berbicara tentang lapisan atmosfir! Ini semuanya hanya beberapa dari begitu banyaknya penemuan-penemuan ilmiah, yang telah ada dalam Al-Quran 1400-an tahun yang lalu jauh sebelum penemuan-penemuan ilmu pengetahuan saat ini. Inilah salah satu kunci atau faktor yang menghantarku menemukan kebenaran dalam kehidupan,” lanjutnya bersemangat.

Musa menambahkan ada banyak website (situs) yang sangat bias dalam mengartikan ayat-ayat tertentu. Misalnya ayat-ayat tentang “perang”. Dikatakannya, kebanyakan situs-situs itu mengambil frase “perang”tersebut untuk membuat opini bahwa Islam agama suka perang.

“Padahal tidak demikian. Dalam bahasa Arab, kata Islam berasal dari salama yang bermakna “damai atau selamat”. Aku sangat yakin Islam agama damai.”

Tidak berani tinggalkan shalat

Menilik usianya yang masih sangat muda dan tinggal di lingkungan kaum Yahudi, Musa menghadapi banyak tantangan. Terutama dari keluarganya.

“Sungguh sangat sulit bagi mereka jika tahu aku telah berganti keyakinan. Jujur saja, keluarga dan sanak famili semua sayang padaku. Apa reaksi mereka kala mengetahui anak laki-laki kesayangannya telah masuk Islam? Karena itu, sementara waktu aku tak bisa leluasa memperlihatkan kehidupan Islam secara sempurna dalam kehidupan harian. Namun aku bersyukur kepada Allah, diberikan kekuatan hingga tetap bisa menunaikan shalat lima waktu dengan lancar. Khusus shalat saya berjuang untuk tidak meninggalkannya,” tutur Musa.

Menariknya, tatacara amal ibadah dalam Islam, semisal shalat dipelajarinya melalui chatting dengan rekan muslim dan juga browsing di internet.

“Paling kurang aku bisa tetap memelihara keyakinan pada Allah. Beberapa hal lain, secara fisik, lumayan sulit mengekspresikannya di khalayak ramai.”

Musa belum berani memberitahukan kepada kedua orangtuanya bahwa sudah memeluk Islam. Karena itu pula ia belum berani keluar rumah guna mendatangi mesjid untuk shalat. Seperti disebutkan di atas, tempat tinggalnya adalah kawasan Yahudi Orthodoks dan mesjid yang ada letaknya pun sangat jauh dengan rumahnya.

Karena usia yang masih sangat belia, Musa terkadang sulit mengendalikan emosinya. Misal kala berdebat sesuatu tentang Muslim, katakanlah tentang Timur Tengah, hatinya jadi mudah meletup.

“Saat diskusi seluruh anggota keluarga sudah pasti mendukung Israel. Mereka tidak tahu bagaimana kenyataan yang sebenarnya. Seperti bangsa Palestina, saya pikir seharusnya mereka memperlakukan rakyat disana secara baik. Ketika keluargaku bicara tentang situasi di sana, terutama saat mereka menyebut-nyebut “Tanah suci bangsa Yahudi” atau “Tanah Impian”, entah kenapa hatiku menolaknya dan bahkan ada rasa marah. Saya jadi gampang tersinggung.” aku Musa panjang lebar.

Sulitnya bersyahadah di khalayak ramai

“Aku belum mendapatkan kesempatan untuk mengucapkan syahadah dengan disaksikan khalayak ramai. Meskipun begitu aku telah bersyahadah di hadapan yang Maha Menyaksikan, yakni Allah SWT. Nanti ketika umurku sudah cukup dan dianggap dewasa untuk bepergian sendirian, maka aku berniat untuk melangkah ke mesjid, insya Allah. Hal terpenting saat ini adalah meningkatkan kualitas diri (iman),” ujarnya.

Diam-diam Musa bahkan mulai berdakwah dengan mengajak rekan-rekan sepermainannya untuk meninggalkan minum-minuman keras, nonton film porno, menjauhi obat-obatan terkarang dan juga menghilangkan kebiasaan mencuri. Namun tentu saja hal itu tidaklah mudah. Musa mencoba semampu yang ia bisa.

“Semuanya demi dan untuk Allah. Aku berharap sepanjang waktu yang ada bisa mengerjakan apa yang Allah maui dari hamba-Nya.”

Musa, uniknya, tidak mau disebut telah menemukan Islam atau masuk Islam ataupun telah mendapatkan cahaya terang selepas berada dalam kegelapan. Akan tetapi ia ingin dikatakan telah kembali kepada Islam. Semoga Allah menuntunnya kepada jalan yang benar sebagaimana Allah telah tuntun kita semua. Amiin.

Dianggap sudah mati

Peristiwa masuk Islamnya kalangan Yahudi memang sering bikin heboh. Kebanyakan komunitas dan terlebih keluarga si muallaf tidak bisa menerima hal itu. Seperti peristiwa kaburnya seorang gadis Yahudi baru-baru ini di Yaman. Terakhir diketahui sang gadis telah memeluk Islam. Kabarnya di sana peristiwa seperti itu telah puluhan kali terjadi. Untuk kasus seperti itu, maka pihak keluarga si muallaf Yahudi melakukan upacara kematian dan menganggap salah satu anggota keluarganya telah mati, karena keluar dari agama Yahudi.

Maryam Jamilah, penulis buku Islam terkenal dan seorang muallaf Yahudi Amerika yang masuk Islam tahun 1961, pernah mengalami masa-masa sulit selepas berganti keyakinan. Diceritakan kala itu ia dianggap sudah tidak ada lagi oleh anggota keluarganya.

“Keluarga saya menyusun opini bahwa saya sudah keluar (dari Yahudi). Saya diperingatkan, dengan memeluk Islam kehidupan saya akan sulit, Karena Islam bukan bagian dari Amerika. Dikatakan mereka, dengan ber-Islam maka saya akan diasingkan dari keluarga dan masyarakat,” kisah wanita yang punya nama asli Margaret Marcus itu sebagaimana disitir Islamreligion.

“Jujur saja, pada masa itu saya belum begitu kuat menghadapi serangan dan tekanan seperti itu. Hingga jatuh sakit. Bahjan saya berencana berhenti dari kuliah. Selama dua tahun saya berada dalam perawatan medis khusus,” lanjutnya. Maryam mulai bersentuhan dengan Islam kala baru berumur sepuluh tahun. Satu ketika ia pernah berujar begini.

“Delapan tahun di sekolah dasar, lalu empat tahun di sekolah menengah dan satu tahun di akademi. Saya belajar bahasa Inggris, Perancis, Spanyol, Latin dan Yunani, Aritmatika, Geometri, Aljabar, Biologi, Sejarah Eropa dan Amerika, Musik dan Seni, akan tetapi saya tidak pernah mengenal siapa Tuhan saya!” Begitulah. [zulkarnain jalil, kontributor www.hidayatullah.com di Aceh. Email \n zkarnain03@yahoo.com ]

Senin, 20 Juni 2011

JEMBATAN SELAT SUNDA

Jembatan Selat Sunda adalah salah satu proyek besar pembuatan jembatan yang melintasi Selat Sunda sebagai penghubung antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera. Proyek ini dicetuskan pada tahun 1960 dan sekarang akan merupakan bagian dari proyek Asian Highway Network (Trans Asia Highway dan Trans Asia Railway) [1]. Dana proyek pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) direncanakan berasal dari pembiayaan Konsorsium diperkirakan menelan biaya sekitar 10 miliar Dollar Amerika atau 100 triliun rupiah [2]yang akan dipimpin oleh perusahaan PT Bangungraha Sejahtera Mulia {BSM). Menurut rencana panjang JSS ini mencapai panjang keseluruhan 31 kilometer dengan lebar 60 meter, masing-masing sisi mempunyai 3 lajur untuk kendaraan roda empat dan lajur ganda untuk kereta api akan mempunyai ketinggian maksimum 70 meter dari permukaan air. JSS telah dilakukan Soft Launching 2007 Jembatan Selat Sunda dan akan dimulai pembangunannya pada tahun 2014 [3]dan diperkirakan dapat mulai dioperasikan pada tahun 2025.

Daftar isi


Sejarah


penampang melintang Jembatan Selat Sunda
Berawal dari gagasan Prof. Sedyatmo (alm), seorang guru besar di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1960 disebut dengan nama Tri Nusa Bima­sakti yang berarti penghubung antara tiga pulau yaitu Pulau Sumatera, Pulau Jawa dan Pulau Bali kemudian pada tahun 1965 Soekarno sebagai Presiden RI memerintahkan kepada ITB agar melakukan uji coba desain penghubung yang hasil dari percobaan tersebut berupa sebuah tero­wong­an tunel dan pada awal Juni 1989 terselesaikan dan diserahkan kepada Soeharto selaku Presiden RI pada saat itu dan kemudian pada tahun 1997 Soeharto sebagai Presiden RI memerintahkan kepada BJ Habibie selaku Menristek agar mengerjakan proyek yang diberi nama Tri Nusa Bima­sakti, Pada tahun 1990an Prof. Wiratman Wangsadinata dan Dr.Ir. Jodi Firmansyah melakukan pengkajian uji coba desain kembali terhadap perencanaan peng­hu­bungan antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera, pada hasil pengkajian menyatakan bahwa penghubung dengan melalui sebuah jembatan ternyata lebih layak bila dibandingkan dengan penghubung dengan melalui sebuah tero­wong­an dibawah dasar laut untuk penghubung Pulau Sumatera dan Pulau Jawa.[4] sedangkan untuk Jembatan Selat Bali yang menghubungkan antara Pulau Jawa dengan Pulau Bali belum terlaksana dikarenakan pemerintahan daerah Provinsi Bali belum bersedia [5]

Pra-Studi Kelayakan

Pra-Studi Kelayakan Jembatan Selat Sunda ini telah diserahkan pada Gubernur Banten, Lampung dan pemerintah pusat dalam suatu acara khusus bertempat di Hotel Borobudur Jakarta, pada hari Kamis tanggal 13 Agustus 2009. [6] selanjutnya akan melibatkan 10 provinsi yang berada pada Pulau Sumatera
Dengan dilakukan revisi Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005 maka dibentuk kembali kelompok studi kelayakan (feasibility study) yang terdiri dari soal teknis, tata ruang dan keekonomian serta sosial [7] realisasi proyek Jembatan Selat Sunda masih perlu waktu kaji satu hingga satu setengah tahun lagi [8]

Data Teknik


Teknologi Delta Qualstone SK 125 Jembatan Selat Sunda
Teknologi terapan Delta Qualstone S.K.125 telah memiliki sertifikat Hak Paten di Indonesia dan telah diuji di Balai Besar Pengujian Barang dan Bahan Teknik (B4T) Bandung, terdaftar pada Business Technology Center - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BTC-BPPT), serta Teknologi Delta Qualstone SK 125 ini memberikan toleransi terhadap gempa hingga 9 skala richter (Data teknik: sementara dapat dilihat disini)

RUTE

Perencanaan awal

Sebuah gagasan untuk membangun sebuah terowongan tunel dibawah tanah dan 40 meter di bawah dasar laut sebagai penghubung antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatra [10]

Lihat pula

Referensi

Pranala luar


KOLENEL MASUK ISLAM

Kolonel Donald S. Rockwell

Penyair, Kritikus dan Pengarang
Kemudahan ajaran-ajaran Islam, daya tarik dan keagungan suasana mesjid-mesjid kaum Muslimin, kesungguhan kaum Muslimin memegang kepercayaan, kepercayaan/iman yang mempengaruhi amal perbuatan dari bermiliun-miliun kaum Muslimin yang tersebar di seluruh dunia yang memenuhi panggilan sembahyang lima kali sehari semalam, semua faktor itulah yang mula-mula menarik perhatian saya.
Akan tetapi sesudah saya memutuskan untuk menjadi pemeluk agama Islam, saya masih menemukan lagi banyak sebab-sebab lain yang lebih penting dan lebih dalam untuk memperkuat keputusan saya. Suatu konsep hidup yang matang dari Nabi s.a.w. yang dipadu dengan praktek, suatu pengarahan yang bijaksana, anjuran berbuat baik dan berkasih sayang, cinta kasih kemanusiaan yang luas dan perintis deklarasi hak-hak kaum wanita, semua itu dan masih banyak lagi yang lain-lain, bagi saya merupakan saksi-saksi hidup atas kebolehan agama ini yang dibawakan oleh orang Mekah dalam sabdanya yang singkat, bijaksana dan berpengaruh. "Percayalah kepada Tuhan dan ikatlah untamu." Begitulah sabda Rasulullah s.a.w. Dengan kata-katanya ini, beliau memberikan sistem keagamaan dalam perbuatan biasa. Jadi beliau itu tidak menyuruh kita percaya kepada adanya kekuasaan gaib yang menjaga, pada hal kita sendiri bersikap lengah. Beliau mengajarkan bahwa jika kita telah berbuat secara benar menurut kemampuan kita, kita boleh percaya atas apa yang akan terjadi sebagai Kehendak Allah s.w:t.
Keluasan toleransi Islam terhadap agama-agama lain, telah menyebabkan agama ini lebih dekat kepada orang-orang yang mencintai kebebasan. Muhammad s.a.w. telah menyerukan kepada para pengikutnya supaya bergaul dengan baik dengan para penganut Perjanjian Lama (Old Testament atau Taurat) dan Perjanjian Baru (New Testament atau Injil), dan Ibrahim, Musa dan Isa (Yesus) dipercayai sebagai Nabi-nabi yang diutus oleh Tuhan Yang SATU. Ini jelas merupakan sikap Islam yang toleran, berbeda dengan agama-agama lain.
Pembebasan sepenuhnya dari penyembahan patung-patung berhala merupakan bukti atas sehat dan bersihnya pokok-pokok ajaran Islam.
Ajaran-ajaran asli yang diberikan oleh Muhammad s.a.w. tidak bisa diubah atau ditambah oleh mereka yang menjadi sarjana hukum. Itulah Al-Qur'an yang tetap seperti keadaannya sewaktu diturunkan kepada Muhammad s.a.w. untuk memberi petunjuk kepada kaum musyrikin waktu itu. Tidak berubah, sama seperti sucinya jiwa Islam sendiri.
Kesederhanaan dalam segala hal, merupakan pokok dasar Islam yang telah merebut seluruh rasa kekaguman saya.
Rasulullah s.a.w. juga sangat memperhatikan kesehatan para pengikutnya. Beliau memerintahkan supaya selalu memperhatikan kebersihan sejauh-jauhnya, sebagaimana beliau menyuruh mereka berpuasa dan menguasai syahwat jasmani. Saya ingat pada waktu saya ada di mesjid-mesjid Istambul, Damsyik, Baitul-Mukaddas, Kairo, Al-Jazair, Fez dan lain-lain saya menginsyafi sedalam-dalamnya kemampuan Islam dengan kesederhanaannya untuk mengangkat jiwa rendah kemanusiaan ke langit ketinggian tanpa membutuhkan perhiasan-perhiasan yang rapi, patung-patung, gambar-gambar, musik-musik atau upacara-upacara resmi. Sebab mesjid adalah tempat untuk bertafakkur, melupakan diri dan mencampurkannya kepada hakikat besar dalam ingat kepada Allah Yang Esa.
Sifat demokratis Islam jelas mempengaruhi rasa kekaguman saya dalam persamaan hak antara raja-raja yang berkuasa dan kaum fakir miskin dalam Mesjid, semuanya bersujud kepada Allah s.w.t. Tidak tersedia tempat yang khusus untuk sesuatu golongan.
Seorang Mukrnin itu tidak mengakui adanya perantara antara dirinya dengan Tuhan. Dia menghadap langsung kepada Tuhan --yang tidak dilihatnya-- Allah pencipta semua makhluk dan pemberi hidup, tanpa paksaan untuk memohon ampun atau untuk mempercayai kekuasaan seorang guru untuk memberi kebebasan dari dosa.
Dan persaudaraan seluruh dunia dalam ajaran Islam menentang perbedaan ras, politik, warna kulit dan daerah/negeri telah mantap dalam jiwa dan rasa saya berulang kali dengan sepenuh keyakinan dan kesungguhan. Ini adalah kenyataan-kenyataan lain yang telah mendorong dan membimbing saya memeluk agama Islam.

Minggu, 19 Juni 2011

FACEBOOK VERSI JAWA

Facebook pasti udah biasa, yang ga biasa ternyata orang jawa juga punya jejaring sosial seperti atau kaya (dalam bahasa jawa) facebook yang diberinama kayakiye, yang artinya seperti ini. Kayakie merupakan jejaring sosial berbahasa jawa dan merupakan komunitas orang jawa khusunya daerah (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen, Tegal, Brebes, Pemalang dan sekitarnya)

Dari segi tampilanya sudah mirip facebook, menggunakan bahasa jawa Ngapak Seperti penggunaan kata Ngarepan yang artinya halaman depan atau home, Goleti yang artinya mencari search, Gim-giman artinya main game , mlebu artinya masuk , metu yang artinya keluar dsb, untuk yang ga paham bahas  jawa  bisa juga disetting menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris.

Cara mendaftanya gampang seperti biasa, mengisi e-mail, nama ID, dan nama lengkap serta asal sekarang, dan kemudian klik Ndaftar. Penggunanya cukup lumayan banyak, sampai saat ini sudah lebih dari 62.000 orang yg mendaftar. kalau mau liat-liat, atau daftar langsung saja ke TKP http://www.kayakiye.com

Ini membuktikan bahwa orang Indonesia juga mampu untuk berkarya, terus berkarya untuk kemajuan bangsa Indonesia buktikan bahwa Indonesia juga bisa.

JAKARTA TOWER (Menara jakarta)

Menara Jakarta adalah sebuah menara baru yang akan dibangun di ibu kota Jakarta, Indonesia, di area Bandar Baru Kemayoran. Menara ini setinggi 558 meter dan direncanakan akan selesai pada tahun 2012.[1] Pada saat selesainya pembangunan, gedung ini akan masuk kedalam jajaran gedung-gedung tertinggi di dunia.

Sejarah dan pembangunan saat ini

Menara Jakarta merupakan proyek besar yang dimulai pada masa pemerintahan Presiden Soeharto yang digagas sejak tahun 1995. Menara ini dimaksudkan untuk menjadi salah satu gedung tertinggi di dunia.

] Sayembara desain (1996-1997)

Pembangunan menara itu pada awalnya dikembangkan oleh trio usahawan besar, yakni Sudwikatmono, Prajogo Pangestu, dan Henry Pribadi, melalui PT Indocitra Graha Bawana. Biayanya diperkirakan sekitar 400 juta dollar AS (waktu itu masih sekitar Rp 900 miliar).
Semula, Menara Jakarta akan dibangun di area Kuningan, tetapi Soerjadi Soedirdja, Gubernur DKI Jakarta waktu itu, tidak setuju, dan mengusulkan untuk membangunnya di daerah Kemayoran yang pertumbuhannya masih sulit.
Perusahaan-perusahaan desain arsitektur kaliber internasional diundang berpartisipasi dalam sebuah sayembara desain arsitektur untuk gedung tersebut. Ketentuan sayembara tersebut adalah bahwa gedung tersebut harus mengandung lambang Trilogi Pembangunan, Pancasila, dan 17 Agustus (hari kemerdekaan Republik Indonesia). Desain dan maket menara itu diperlihatkan kepada Mensesneg (waktu itu) Moerdiono selaku Ketua Badan Pengelola dan Pengembangan Bandar Baru Kemayoran di Sekretariat Negara.
Pada tahun 1996, Sayembara tersebut dimenangkan oleh Murphi/Iohn dari Amerika Serikat. Hanya saja, karena desain ini terlalu mahal untuk dikembangkan, maka pemerintah memilih desain dari pemenang kedua yakni East Chine Architecture Design & Research Institute (ECADI), yang juga membangun Shanghai Oriental Pearl Tower di China. Desain ECADI ini dipilih karena para juri menganggap desainnya sederhana dan masih bernuansa Asia.
Peresmian pembangunan dilakukan pada tahun 1997 oleh Gubernur Jakarta Soerjadi Soedirdja dan Mensesneg Moerdiono setelah disetujui oleh Presiden Soeharto di Bina Graha, Jakarta. Presiden Soeharto mengusulkan agar nama Menara Jakarta diganti menjadi Menara Trilogi.
Pembangunan Menara Trilogi mulai dilaksanakan tahun 1997. Karena anggaran membesar, pengembang mulai mencari suntikan dana dari investor asing. Total dana yang dibutuhkan menjadi sekitar 560 juta dollar AS (waktu itu sekitar Rp 1,2 triliun). Pihak asing ditargetkan memiliki sebagian saham dan sebagian lagi dimiliki pengembang dalam negeri.

Krisis ekonomi (1997)

Ketika terjadi krisis ekonomi di Asia pada tahun 1997, industri properti Indonesia pun jatuh sehingga banyak sekali proyek konstruksi yang ditunda maupun dibatalkan, termasuk Menara Trilogi. Dengan dihentikannya pembangunan Menara ini, beton-beton yang sudah ditanam dibiarkan mangkrak dan area tersebut menjadi genangan air yang luas.

Kelanjutan proyek Menara Jakarta (mulai 2003)

Setelah perekonomian Indonesia mulai bangkit kembali, Pemerintah Jakarta tetap akan meneruskan pembangunan Menara tersebut dengan kembali menyebut nama Menara Jakarta. Menara Jakarta pun dilanjutkan pada tahun 2003 melalui sebuah konsorsium baru, yakni PT Persada Japa Pamudja (PJP) yang terdiri dari para pengusaha besar nasional.
Peresmian pembangunan menara yang diproyeksikan menjadi menara tertinggi di dunia itu dilakukan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Bambang Kesowo dan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso pada tanggal 15 April 2004.
Menurut Presiden Komisaris PT Prasada Japa Pamudja (pengembang sekarang dari Menara Jakarta), yakni Abraham Alex Tanuseputra, Menara ini akan menjadi proyek besar dan merupakan eksistensi untuk menunjukkan kemampuan dan peradaban bangsa Indonesia guna mampu sejajar dengan bangsa lainnya di dunia, serta dibangun oleh putra putri bangsa Indonesia.
Pembangunan menara akan terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama pembangunan ruang podium 17 lantai yang direncanakan selesai pada tahun 2008/2009. Bagian kedua adalah pembangunan tower yang diprediksikan akan selesai pada tahun 2010-2011.

Rancangan

Menara Jakarta dirancang dan disupervisi oleh desainer konstruksi Prof DR Wiratman Wangsadinata.[2]

Visi pembangunan

 

Direktur Proyek Menara Jakarta, Roesdiman Soegiarso mengatakan, visi pembangunan Menara Jakarta adalah "Sentra Gaya Hidup".
Menurutnya, "Sentra Gaya Hidup" merupakan impian dan konsep Menara Jakarta yang mengedepankan sebagai tempat yang memberi semangat hidup, pengembangan dan pusat teknologi, hiburan, pendidikan pariwisata dan perdagangan untuk menghadapi abad ke-21.

Dimensi menara


Menara Jakarta akan dibangun di area seluas 306.810 meter persegi. Gedungnya sendiri akan seluas 40.550 meter persegi dengan tinggi 558 meter.
Seperti desain awalnya pada tahun 1997, dalam pembangunan yang baru ini, menara tetap memiliki tiga kaki yang akan menjulang hingga ketinggian 500 meter. Masing-masing kaki berbentuk silinder, berdiameter 13,2 meter. Dua di antaranya berisi masing-masing tiga lift dengan kecepatan 7 meter per detik. Kaki ketiga berisi delapan lift khusus untuk pengunjung. Pada gedung ini terdapat 10 unit elevator/lift.
Selain itu, pada bagian bawahnya, menara itu diikat lagi dengan cincin beton berdiameter 40 meter dengan tinggi 15 meter. Untuk lebih menstabilkannya, menara tertancap dengan fondasi berdiameter 80 meter sampai kedalaman 58 meter di bawah tanah.
Menurut pengembang, Menara Jakarta akan menyerap 20.000 lebih tenaga kerja selama pembangunan, dan lebih dari 40.000 tenaga kerja setelah gedung difungsikan.

Fasilitas

Menara Jakarta rencananya akan dilengkapi dengan fasilitas:
  • Tempat parkir seluas 144.000 meter persegi
  • Gedung podium setinggi 17 lantai.
  • Lift yang mencapai puncak menara
  • Restoran berputar
  • Mal besar
  • Kafe
  • Taman hiburan
  • Museum sejarah Indonesia
  • Hotel
  • Ruang serba guna/konferensi yang bisa menampung sepuluh ribu pengunjung
  • Ruang-ruang perkantoran seluas 8.000 meter persegi
  • Pusat pameran
  • Pusat pendidikan dan pelatihan
  • Pusat multimedia disertai pemancar siaran radio dan televisi
  • Pusat perdagangan dan bisnis
  • Pusat olah raga
Diperkirakan, sebanyak 4-6 juta pengunjung setiap tahunnya akan mengunjungi Menara Jakarta.

Fakta Lainnya

Jika menara itu selesai dikerjakan tahun 2010 atau 2011, dengan ketinggian 558 meter, ia akan menjadi bangunan menara (namun bukan gedung) tertinggi di dunia, mengalahkan ketinggian:
Sebagai pembanding, tinggi Tugu Monas Jakarta hanya 137 meter. Dengan demikian, Menara Jakarta akan memiliki tinggi sekitar 4 kali tinggi Tugu Monas.
Setelah melewati seluruh masa pembangunannya, Menara Jakarta akan menjadi gedung tertinggi di belahan bumi bagian selatan. Rekor ini saat ini dipegang oleh gedung residensial Q1 dengan ketinggian 344 meter yang terletak di Surfers Paradise, Gold Coast, Australia.

Biaya

Biaya pembangunan megaproyek ini diperkirakan mencapai sekitar Rp 1,4 triliun pada awalnya dan membengkak menjadi hampir Rp 2,7 triliun setelah kenaikan harga baja dunia.
Menurut direktur PT Prasada Japa Pamudja, Ferry Sangeroki, pihak-pihak yang terlibat dalam proyek ini adalah "lebih dari seratus perusahaan dan individu". Ia mengatakan bahwa proyek tersebut dibiayai melalui tiga jalur: partisipasi modal (Rp 400 miliar), pinjaman sindikasi (Rp 600-800 miliar), dan penjualan pra-proyek (sekitar Rp 1,3 triliun).
Menurut desainer Menara Jakarta, Prof Dr Wiratman Wangsadinata, dalam perkiraan tahun 2009 biaya yang dibutuhkan untuk membangun menara ini mencapai Rp 5 triliun.[2]

Kontroversi

Kesenjangan sosial dan ekonomi

Pada tahun 1995-1997, Menara Trilogi menjadi bahan kecaman terutama adalah dana serta fungsi Menara tersebut di tengah kesenjangan sosial dan ekonomi yang masih membentang. Theo Syafei, bekas Pangdam Udayana, mengatakan, "Lebih baik dana sebesar itu digunakan untuk pembangunan kawasan Timur Indonesia." Karena itu, menara ini mulai dikenal pula dengan sebutan "Menara Kesenjangan". Koran The Jakarta Post menyebutnya sebagai "tower of indifference" (menara ketidakpedulian). Beberapa anggota DPR menyebutnya proyek "mercusuar", suatu penamaan terhadap proyek-proyek di zaman Bung Karno yang dianggap (terutama oleh pendukung Orde Baru) sebagai proyek untuk pamer ke dunia luar, tanpa manfaat yang jelas bagi rakyat.
Sudwikatmono sebagai pemilik proyek ini di masa itu, membantah jika menaranya disebut proyek mercusuar. Alasannya, tidak seperti Monas yang dibangun pemerintah, Menara Trilogi ini murni dibuat oleh swasta. Mensesneg Moerdiono menanggapi mengenai kesenjangan sosial yang ironi dengan proyek ini hanya menerangkan manfaat teknis bagi dunia arsitektur, konstruksi, dan dunia penyiaran radio dan televisi. Rencananya, pucuk menara memang bakal dijadikan pacak antena radio dan televisi.


Dari Wikipedia bahasa Indonesia


Jumat, 17 Juni 2011

UMAT TERISTIMEWA

Cerdas, bijaksana, berakhlak mulia. Dialah Muhammad saw. Rasul akhir zaman, pemberi peringatan, suri tauladan terbaik bagi umat manusia. Pembawa risalah penyempurna atas nabi-nabi yang terdahulu. Dialah kekasih Allah, manusia yang terjaga dari kesalahan, sosok pribadi sempurna, figur terbaik yang pernah ada di dunia. Ia dikagumi, dicintai, sekaligus diikuti oleh umatnya yang beriman. Tidak heran apabila orang barat sendiri mengakui bahwa beliau merupakan tokoh yang paling berpengaruh di dunia. (Michael Hart, 100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia).

Rasulullah sangat mencintai umatnya, itu tercermin bahkan di saat-saat akhir hayatnya ia masih sempat mengucapkan umati….umati…(umatku…umatku…). Sesaat sebelumnya, beliau juga sempat bercakap-cakap dengan malaikat Jibril yang hendak mencabut nyawanya: “Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” Tanya Rasulullah dengan suara yang sangat lemah. Jibril pun menjawab “Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu,”

Namun hal itu ternyata tidak membuat Rasulullah lega, sorot matanya masih penuh kecemasan. “Engkau tidak senang mendengar kabar ini?” Tanya Jibril lagi.

“Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?” Tanya Rasul. “Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,” Jawab Malaikat Jibril.

Subhanallah, betapa cintanya Muhammad kepada kita, sampai-sampai menjelang akhir hayatnya pun masih memikirkan umatnya. Meskipun begitu, memang tidak semua orang menyukainya. Ada juga orang-orang yang membencinya. Itulah kaum kafir yang tidak mau menerima kebenaran Islam. Yang mungkin telah dibutakan mata dan hatinya.

Ketika awal-awal dakwah beliau di Makkah, orang-orang kafir Quraysi juga sangat membenci Rasulullah Saw, bukan karena pola sikapnya, namun karena agamanya, karena ideologinya.

Mereka tidak rela agama nenek moyangnya diganti dengan Islam. Berbagai halangan, rintangan, tuduhan miring, bahkan sampai percobaan pembunuhan pernah dilakukan oleh mereka (kafir Quraysi) dalam merintangi dakwah Islam. Merekalah musuh-musuh Allah dan Rasul-Nya.

Allah SWT berfirman: “Dan seperti itulah, telah Kami adakan bagi tiap-tiap nabi, musuh dari orang-orang yang berdosa. Dan cukuplah Tuhanmu menjadi Pemberi petunjuk dan Penolong.” (QS Al Furqaan: 31).

Dan kini, setelah beliau wafat pun, kedengkian orang-orang kafir itu tidak ada habisnya. Bahkan hingga kini.

Namun hal itu tidaklah mampu melunturkan kemuliaan sosok Muhammad SAW. Ia tetaplah sang kekasih Allah, suri tauladan terbaik bagi manusia. Kita sangat mencintainya, melebihi cinta pada diri ini. Apapun bisa kita perbuat demi Allah dan Rasul-Nya.

WARGA CINA MASUK ISLAM

Seorang perempuan Cina dan empat anaknya memeluk Islam sebagai sebuah jalan hidupnya yang baru. Perayaan memeluk Islam dilakukan oleh Departemen Dakwah Tutong di Kampung Keriam, di Distrik Tutong.
Tamu kehormatan dalam acara tersebut adalah Haji Harun bin Haji Junid yang merupakan Wakil Sekretaris Tetap di Kementerian Agama Cina. Acara dimulai dengan pembacaan surat Al Fatihah yang kemudian diikuti dengan upacara memeluk Islam.

Yong Siow Mee, membacakan doa dengan dibimbing staf dari Kementerian Agama Cina dan kemudian memilih nama Muslim barunya sebagai Nur Ameerah Raziqin binti Abdullah Yong. Sementara empat anak-anaknya yang juga berganti nama Nurhafizah binti Bakar, Nurshahnizam bin Bakar, Nurhalizam bin Bakar dan Nurazlizam bin Bakar, tak lupa berdoa dan memilih nama muslim mereka sendiri.

Acara ini juga memperlihatkan penampilan Dzikir Marhaban yang dibawakan anggota Asosiasi PESATU yang diikuti dengan percikan bunga yang wangi kepada Yong Siow Mee dan keempat anaknya oleh tamu kehormatan. Doa selamat dibacakan oleh Imam Haji Abd Aziz bin Badul. Pejabat dan staf Pusat Dakwah Islam dan penduduk desa setempat juga ikut hadir.

Syaikh Abdul Qodir Al Jailani,Salah satu karomahnya.

Pernah ada seorang laki laki dari kota Asfihan berkunjung kepada beliau untuk mangobatkan budak perempuanya yang sudah di merdekakan, karena sering tidak sadarkan diri dan sudah diobatkan kemana mana. Maka kanjeng Syaikh berkata; Ini di ganggu jin dari gua sarodib namanya jin Khonis, Apabila ia sakit lagi maka bacalah di telinganya(Hai jin Khonis, Syaikh Abdul Qodir Jailani yang tinggal di bahdad mengatakan kepadamu jangan kembali kalau tidak ingin binasa.maka pulanglah orang itu dan tidak muncul lagi.setelah dua puluh tahun lamanya orang itu menghadap Kanjeng Syaikh,dan setelah ditanya ia menjelaskan apa yang dikatakan kanjeng Syaikh sudah di laksanakan dan penyakit itu sudah tidak pernah datang lagi sampai sekarang. Bahkan sebagian tabib jiwa mengatakan; Selama kami menetap di bagdad empat puluh tahun,Selama mendiang kanjeng Syaikh,di bagdad tidak pernah terjadi seorangpun menderita sakit jiwa, setelah beliau wafat maka berjangkitlah penyakit jiwa itu.

Karomah Ulama turki

Karomah Syeikh Abdul Qodir Al Idrus :
Tokoh Salah satu kisah di zaman pertengahan,
dimana agama islam telah menjadi
panutan hampir seluruh umat didunia,
disalah satu daerah, Andulussi bagian
dari Negara Turkey, ada salah satu
ulama terkenal bernama, Abdul Qodir Addus Turkey atau yang terkenal
dengan sebutan, Syeikh Abdul Qodir Al
Idrus. Dalam sejarah kewalian, Beliau salah
satu wali yang semasa hidupnya telah
mendapat rohmat jaminan surga dari,
Alloh SWT, sehingga para Malaikat
banyak yang meniru akan tingkah laku
serta gayanya. Bagaimanakah semua ini bisa terjadi padanya ?Sejak usia lima tahun Abdul
Qodir kecil ini telah ditinggal oleh kedua orang
tuanya pulang ke rahmatulloh, beliau diasuh dari
satu keluarga tetangga ketetangga lainnya,
maklum zaman tersebut perekonomian
masyarakat Andulussi terbilang cukup memprihatinkan, mereka hanya merasa iba
dengan, Abdul Qodir kecil yang sudah tidak punya
keluarga sama sekali. Riwayat hidup beliau ini sungguh sangat
memprihatinkan untuk anak anak seusianya,
beliau jarang dikasih makan hingga satu minggu
atau sampai berbulan lamanya, konon
keterbatasan ekonomi itulah hingga membuat si
pengasuh, Abdul Qodir kecil, lebih condong pada anaknya sendiri dan Abdul Qodir kecil
dibiarkannya terlantar. Suatu hari disaat, Abdul Qodir kecil terserang sakit
panas, beliau acapkali menggigau dan menjerit-
jerit, dengan kerasnya dan pada waktu itu sang
tuan rumah sedang tidak ada ditempat, banyak
diantara masyarakat yang berlalu lalang
mendengar jeritan, Abdul Qodir kecil, namun mereka seolah tidak mengindahkanya. Hingga waktu yang bersamaan, seorang ulama
terkemuka, Syeikh Zakariya bin Zubair yang
sedang melintas tempat tersebut mendengar
jeritan, Abdul Qodir kecil dan beliau langsung
mendatanginya. “ Celakalah wahai kalian semua yang tidak pernah menyayangi anak ini,
sesungguhnya anak ini bagian dari surga Alloh,
yang sudah dinantikannya” suara ulama tadi begitu kerasnya hingga membuat orang yang
berlalu lalang datang berkerumun dimana, Abdul
Qodir kecil ditempatkan. Setelah masyarakat sekitar mengetahui siapa yang
barusan bicara tadi, semuanya langsung memberi
hormat dan tidak ada satupun dari mareka yang
berani bicara. Lalu dengan nada lantang, Syeikh
Zakariya bin Zubair berkata kembali dihadapan
semua orang yang hadir, “Sesungguhnya Alloh SWT, masih menyelamatkan nyawa anak kecil ini
dari kedzoliman orang orang berhati (bahil/ pelit)
dan dengan kedatanganku kemari, Alloh telah
memberi waktu pada kalian semua untuk
bertaubat, karena sesungguhnya dengan
melantarkannya, azab akan segera datang menenggelamkan kalian semua.” Kemudian dengan hati hati, Syeikh Zakariya bin
Zubair mengangkat, Abdul qodir addus Turkey lalu
sang anak yang sedang sakit panas ini dibawanya
kerumah untuk dirawat. Sepeninggalnya Abdul
Qodir, dari daerahnya, Andulussi, hampir semua
masyarakat disitu merasa terbebas dari beban tanggung jawab, mereka tidak lagi menggubris
ucapan dari, Syeikh Zakariya bin Zubair. Hingga pada bulan yang sama dari kepergian,
Abdul Qodir kecil, Alloh SWT, mengazab daerah
tersebut lewat jalan penyakit kulit ( kusta) selama
tujuh tahun lamanya sehingga lebih dari 70%
masyarakat disitu meninggal secara mengenaskan.
Dari perjalanan penyakit yang banyak merenggut nyawa manusia, hampir semua masyarakat
Andulussi mulai menapaki lembaran taubat,
mereka selalu melantunkan pujian, doa dan
membaca Al Quran serta beribadah siang dan
malam, hati mereka kian pasrah dengan kondisi
tubuh yang mulai hilang satu persatu karena terjangkit penyakit kusta yang sangat mematikan. Pada suatu hari, Qodi Al khurj, orang yang sangat
dipercaya oleh masyarakat setempat, bermimpi
bertemu dengan bekas gurunya, Syeikh Zakariya
bin Zubair, “ Tiada yang bisa meredam penyakit yang datangnya dari azab, Alloh SWT, ingatkah
tujuh tahun yang lalu, seorang bocah yang telah
tercipta sebagai yatim piatu yang dilantarkan tanpa
diberi makan dan minum? Sesungguhnya bermula
dari itulah azab ini mulai tercipta, mintalah izin
padanya, karena hanya dialah, Alloh SWT, akan menuruti”. Dengan keringat bercucuran, Qodi Al Khurj
tersentak bangun dan langsung berlari dari satu
rumah kerumah yang lain mengumpulkan seluruh
masyarakat yang masih tersisa. Setelah semua
berkumpul, beliau langsung menceritakan mimpi
yang barusan dialaminya. Dari situlah semua masyarakat mulai sadar diri dan semuanya mulai
mengingat akan kesalahannya pada tujuh tahun
yang lampau. Lewat kesepakatan bersama, seluruh masyarakat,
Andulussi akhirnya mendatangi rumah, Syeikh
Zakariya bin Zubair untuk meminta maaf kepada,
Abdul Qodir, sekaligus meminta doanya untuk
meredakan penyakit mematikan yang kini sedang
mewabah. Abdul Qodir, yang kini telah berusia dua belas tahun dan sudah terdidik akan ahlak dan
budi pekerti yang baik, beliau dengan rasa khusu ’ berdoa dihadapan semua masyarakat Andulussi,
diantara doa yang beliau lantunkan antara lain. “ Wahai sang pencipta alam, Andulussi adalah daerahku, dimana aku terlahir dan tercipta dari
sana, demi ayahanda dan ibuku yang telah
bersusah payah melahirkanku, demi masyarakat
yang pernah memberiku kehidupan dan demi
guruku yang telah mengajariku berbagai ilmu
tauhid, kini dengan ihlasku, bebaskan semua masyarakat Andulussi dari penyakit yang engkau
ciptakan”. Tiba tiba seberkas kilat saling bersahutan dilangit
sana yang kemudian disusul dengan hujan yang
sangat lebat, “ Wahai masyarakatku, basahilah seluruh tubuhmu dengan air hujan penuh rohmat
ini karena sesungguhnya hujan ini, tak lain adalah
obat yang kau butuhkan.” Terang Abdul Qodir. Benar saja setelah semua masyarakat mengguyur
tubuhnya dengan air hujan, semua penyakit yang
mereka derita hilang sudah, bahkan organ tubuh
yang sudah cacat akibat penyakit kusta, dengan
sareat air hujan tadi, semua organ tubuhnya
kembali utuh. Sejak kejadian itu, masyarakat meminta agar, Abdul Qodir, kembali lagi
kedaerahnya, yaitu, Andulussi, dan dengan restu
sang guru, akhirnya, Abdul Qodir diperbolehkan
menetap sampai akhir hayatnya disana. Kini, Abdul Qodir telah menjadi orang yang sangat
dihormati sekaligus seorang guru spiritual bagi
masyarakat Andulussi, mereka sangat
menghormati akan kearifan serta kebijakan
sifatnya dan diantara sifat beliau yang sangat
menonjol, beliau adalah seorang penyayang binatang. Tahun berganti tahun, nama, Abdul Qodir
Al Idrus, mulai jadi perbicangan bibir, lewat
kearifannya, hari demi hari, orang orang dari
berbagai penjuru daerah mulai berdatangan
menjadi muridnya. Bahkan seiring keharuman namanya, daerah
Andulussi akhirnya menjadi kota yang subur dan
sebagai basis perdagangan terbesar diseluruh kota
Turkey pada saat bitu. Dengan maraknya manusia
yang bermukim didaerah tersebut, sifat sifat
manusia mulai tidak bisa terkontrol, mereka sebagian ada yang taat dan sebaliknya banyak
pula yang memanfaatkan situasi seperti ini untuk
dijadikan obyek kemaksiatan, seperti,
dibangunnya sebuah tempat perjudian dan tempat
yang menjual segala minuman yang diharamkan
oleh agama. Seiring hati dan pikiran manusia yang mulai
dirasuki akan segala aktifitas kemaksiatan, kini
sesama teman mulai saling membunuh.
Pemerkosaan mulai marak terjadi dan ujung
ujungnya siapa yang terkuat, itulah yang akan
menang. Melihat keadaan yang sungguh sangat
memprihatinkan ini, Abdul Qodir Al Idrus akhirnya
pindah kesalah satu tempat yang dianggapnya
sepi dan jauh dari kerumunan masyarakat luas,
beliau kini hidup bersama dengan para bin atang
yang menjaganya setiap waktu. Dari kisah hidupnya, Abdul Qodir Al Idrus akhirnya menjadi
seorang waliyulloh kamil yang menjabat sebagai
seorang, Quthbul muthlak (raja wali sedunia)
karena bermula dari seekor anjing yang
dirawatnya. Konon suatu hari beliau menjumpai seekor anjing
yang sedang luka parah. Anjing ini mengidap
suatu penyakit koreng yang rupanya sudah lama
bertengger ditubuhnya. Dengan kondisi yang
sangat memprihatinkan, Abdul Qodir Al Idrus,
langsung membawa anjing tersebut untuk diobati. Mungkin karena sudah begitu lama anjing tadi
punya penyakit hingga sudah satu bulan lebih
penyakit yang diderita sianjing tak juga kunjung
sembuh. Baru dibulan kelima dari pengobatan
yang diberikan oleh, Abdul Qodir Al Idrus, anjing
tadi mulai menampakkan kesembuhannya. Dari kesabaran dan kasih sayang inilah, Alloh SWT,
akhirnya memberikan suatu derajat luhur padanya,
yaitu, derajat seorang waliyulloh. Disamping ini
beliau juga seorang ahli takwa yang setiap harinya
tidak lepas dari 40 hataman Al Qur ’an yang selalu dibacanya secara istikomah . Dengan segala kelebihan dan derajat yang
dimilikinya, Abdul Qodir Al Idrus akhirnya menjadi
pusat perhatian bangsa malaikat yang berada
dialamul malakut. Segala aktifitas dan peranannya
selalu diikuti oleh semua malaikat, bahkan dalam
pemakaian baju maupaun celana, bangsa malaikat pernah ditegur oleh, Alloh SWT. Konon pada suatu waktu, disaat, Abdul Qodir Al
Idrus habis bekerja menggarap sawahnya yang
sebentar lagi akan memasuki masa panen, beliau
lupa, bahwa baju dan celana yang dipakainya
adalah baju yang biasa digunakan untuk sholat.
Karena beliau tidak punya baju lagi, terpaksa beliau ini memakai baju yang biasa untuk bekerja,
yaitu, kaos butut dan celana tambalan yang sangat
lapuk. Dari perbuatanya ini, bangsa malaikat akhirnya
meniru dengan mengikuti apa yang sedang
dipakai oleh, Abdul Qodir Al Idrus, yaitu semua
malaikat pada hari itu semuanya memakai, kaos
dan celana tambalan, persis seperti apa yang
dipakai oleh, Abdul Qodir Al Idrus. Sehingga Alloh SWT, menegurnya. Kembali ke anjing tadi, sejak sembuhnya dari
penyakit yang dideritanya, anjing tadi akhirnya
ikut serta menumpang hidup dirumah, Abdul Qodir
Al Idrus, mungkin karena sudah ditolong
nyawanya, anjing ini menjadi sangat baik dan
selalu menjaga tuannya dengan setia. Namun disuatu hari, Abdul Qodir Al Idrus, yang
usianya sudah mulai tua, beliau jadi sering sakit
sakitan dan karena kondisi yang kurang
memungkinkan, beliau akhirnya tidak bisa
mengurus anjingnya dengan baik. Mungkin karena kurang terawat, anjing ini lambat
laun kondisinya mulai memburuk dan akhirnya
terjangkit kembali penyakit lamanya, yaitu
tubuhnya penuh akan koreng. Dari sini anjing ini
mulai menyendiri dengan meninggalkan tuanya
yang sama sama sedang sakit. Diwaktu yang bersamaan dimana orang orang
Andulussi sudah melenceng jauh dari akidah dan
agama, pada waktu itu seorang pembunuh sedang
dikejar kejar massa karena barusan membunuh
temannya sendiri, beliau ini tercatat sebagai orang
yang meresahkan masyarakat karena sudah membunuh lebih dari lima puluh orang banyaknya.
Sambil terus berlari sang pembunuh ini mulai
mencari tempat persembunyian agar dirinya
selamat dari amukan massa yang bsedang
mengejarnya. Dengan menyelinap diantara pepohonan yang
cukup lebat, sang pembunuh akhirnya selamat dari
pengejaran, namun untuk kembali lagi kedaerah,
Andulussi, sepertinya sang pembunuh ini tidak
mungkin. Dari sini dia terus mencari akal untuk bisa
selamat sampai perbatasan ibukota dan rencananya akan pergi keYarussalem, namun
sebelum dia melaksanakan niatnya, salah satu dari
yang mengejarnya tadi sempat melihatnya
sehingga beliau dikejar kembali dan masuk
kedalam hutan. Entah sudah berapa jauh sang pembunuh ini
memasuki kawasan hutan, beliau baru berhenti
berlari tatkala dihadapanya terhadang jurang yang
sangat dalam, disitu beliau mulai beristirahat,
namun ternyata dia bukan sendirian ditempat itu
melainkan sudah ada yang lebih mendhuluinya, yaitu, seekor anjing yang sedang sakit keras. Dengan sorot mata yang tajam, pembunuh ini terus
menatap anjing yang sedang terkulai lemah karena
sakit yang dideritanya, beliau lalu mendekati
sianjing dan mengangkatnya sambil berkata lirih,
“wahai anjing yang malang, antara kau dan aku sama sama menderita, kini kau menjadi temanku
dan aku berjanji akan mengobati lukamu hingga
kau merasa baikan” Sejak saat itu anjing tadi selalu dalam
perawatannya, dan seminggu kemudian si anjing
mulai sembuh dari penyakitnya. Dengan riang, si
anjing mulai menunjukkan kesembuhanya dengan
berlari kecil mengitari lebatnya hutan dan sang
pembunuh sendiri merasa senang dengan anjingnya yang sudah sembuh, beliau terus
mengikuti kemana anjing ini berlari kecil. Terlihat keceriaan diwajah kedua mahluk berbeda
sifat yang terus berlari kecil sehingga tanpa
disadarinya, keduanya telah keluar dari hutan
rimba dan menuju dimana kota, Andulussi sudah
sangat dekat. Baru sang pembunuh ini terhenyak kaget disaat
salah satu masyarakat memberitahukan
identitasnya, “ pembunuh, pembunuh, pembunuh!!! Dan tanpa bisa mengelak, sang
pembunuh ini akhirnya dikeroyok massa yang
masih menyimpan rasa dendam padanya. Disaat
amukan massa mulai tidak bisa terkontrol, Abdul
Qodir Al Idrus, datang melerainya dan semua
masyarakat yang tahu siapa dirinya langsung mundur dan berdiri dibelakang, Abdul Qodir Al
Idrus. Abdul Qodir Al Idrus, langsung menghampiri sosok
sang pembunuh dan ternyata sang pembunuh ini
sudah tidak bernyawa lagi. Salah satu dari
masyarakat lalu maju dan memberi tahu, bahwa
yang dibunuh itu adalah pembunuh yang
meresahkan masyarakat, jadi sepantasnya beliau mati, terang orang tadi. Dengan wajah tenang, Abdul Qodir Al Idrus, lalu
berdiri dan berkata, “wahai ketahuilah kalian semua, sesungguhnya yang kau bunuh ini adalah
ahli surga, beliau mati dalam husnul khotimah
karena amalnya yang telah merawat dan
menyembuhkan anjingku dari penyakit yang
dideritanya, sebagai pembuktian, kuburlah dia
baik baik, niscaya kalian semua akan melihatnya ”. Antara takut dan penasaran, masyarakt akhirnya
menguburkan jasad sang pembunuh ini
selayaknya orang beriman pada umumnya dan
saat penguburan telah usai, tiba tiba dari atas langit
bermunculan ratusan bidadari yang menyerukan
solawat nabi dengan merdunya sebagai pengiring dari orang orang yang diterima amal kebaikannya.