Selasa, 14 Juni 2011

KYAI NYLENEH

KH Hamim Tohari Djazuli atau akrab dengan
panggilan Gus Miek lahir pada 17 Agustus
1940,beliau adalah putra KH. Jazuli Utsman
(seorang ulama sufi dan ahli tarikat pendiri pon-
pes Al Falah mojo Kediri),Gus Miek salah-satu tokoh
Nahdlatul Ulama (NU) dan pejuang Islam yang masyhur di tanah Jawa dan memiliki ikatan darah
kuat dengan berbagai tokoh Islam ternama,
khususnya di Jawa Timur. Maka wajar, jika Gus
Miek dikatakan pejuang agama yang tangguh dan
memiliki kemampuan yang terkadang sulit
dijangkau akal. Selain menjadi pejuang Islam yang gigih, dan pengikut hukum agama yang setia dan
patuh, Gus Miek memiliki spritualitas atau derajat
kerohanian yang memperkaya sikap, taat, dan
patuh terhadap Tuhan. Namun, Gus Miek tidak
melupakan kepentingan manusia atau intraksi
sosial (hablum minallah wa hablum minannas). Hal itu dilakukan karena Gus Miek mempunyai
hubungan dan pergaulan yang erat dengan (alm)
KH. Hamid Pasuruan, dan KH. Achmad Siddiq, serta
melalui keterikatannya pada ritual ”dzikrul ghafilin” (pengingat mereka yang lupa). Gerakan- gerakan spritual Gus Miek inilah, telah menjadi
budaya di kalangan Nahdliyin (sebutan untuk
warga NU), seperti melakukan ziarah ke makam-
makam para wali yang ada di Jawa maupun di luar
Jawa.Hal terpenting lain untuk diketahui juga
bahwa amalan Gus Miek sangatlah sederhana dalam praktiknya. Juga sangat sederhana dalam
menjanjikan apa yang hendak didapat oleh para
pengamalnya, yakni berkumpul dengan para wali
dan orang-orang saleh, baik di dunia maupun
akhirat. ayah gus mik KH.Achmad djazuli Usman Gus Miek seorang hafizh (penghapal) Al-Quran.
Karena, bagi Gus Miek, Al-Quran adalah tempat
mengadukan segala permasalahan hidupnya yang
tidak bisa dimengerti orang lain. Dengan
mendengarkan dan membaca Al-Quran, Gus Miek
merasakan ketenangan dan tampak dirinya berdialog dengan Tuhan ,beliaupun membentuk
sema’an alquran dan jama’ah Dzikrul Ghofilin. gus miek selain dikenal sebagai seorang ulama
besar juga dikenal sebagai orang yang nyeleneh
beliau lebih menyukai da’wah di kerumunan orang yang melakukan maksiat seperti discotiq ,club
malam dibandingkan dengan menjadi seorang
kyai yang tinggal di pesantren yang mengajarkan
santrinya kitab kuning. hampir tiap malam beliau
menyusuri jalan-jalan di jawa timur keluar masuk
club malam, bahkan nimbrung dengan tukang becak, penjual kopi di pinggiran jalan hanya untuk
memberikan sedikit pencerahan kepada mereka
yang sedang dalam kegelapan. Ajaran-ajaran
beliau yang terkenal adalah suluk jalan terabas
atau dalam bahasa indonesianya pemikiran jalan
pintas. Pernah di ceritakan Suatu ketika Gus Miek pergi ke
discotiq dan disana bertemu dengan Pengunjung
yang sedang asyik menenggak minuman keras,
Gus Miek menghampiri mereka dan mengambil
sebotol minuman keras lalu memasukkannya ke
mulut Gus Miek salah satu dari mereka mengenali Gus Miek dan bertanya kepada Gus Miek. ” Gus kenapa sampeyan ikut Minum bersama kami ?
sampeyankan tahu ini minuman keras yang
diharamkan oleh Agama ? lalu Gus Miek Menjawab
“aku tidak meminumnya …..!! aku hanya membuang minuman itu kelaut…!hal ini membuat mereka bertanya-tanya, padahal sudah jelas tadi
Gus Miek meminum minuman keras tersebut.
Diliputi rasa keanehan ,Gus miek angkat bicara
“sampeyan semua ga percaya kalo aku tidak meminumnya tapi membuangnya kelaut..? lalu Gus
Miek Membuka lebar Mulutnya dan mereka semua
terperanjat kaget didalam Mulut Gus miek terlihat
Laut yang bergelombang dan ternyata benar
minuman keras tersebut dibuang kelaut. Dan Saat
itu juga mereka diberi Hidayah Oleh Alloh SWt untuk bertaubat dan meninggalkan minum-
minuman keras yang dilarang oleh agama. Itulah
salah salah satu Karomah kewaliyan yang
diberikan Alloh kepada Gus Miek. jika sedang jalan-jalan atau keluar, Gus Miek sering
kali mengenakan celana jeans dan kaos oblong.
Tidak lupa, beliau selalu mengenakan kaca mata
hitam lantaran lantaran beliau sering menangis jika
melihat seseorang yang “masa depannya” suram dan tak beruntung di akherat kelak. Ketika beliau berda’wak di semarang tepatnya di NIAC di pelabuhan tanjung mas.Niac adalah surga
perjudian bagi para cukong-cukong besar baik
dari pribumi maupun keturunan ,Gus Miek yang
masuk dengan segala kelebihannya mampu
memenangi setiap permainan, sehingga para
cukong-cukong itu mengalami kekalahan yang sangat besar. Niac pun yang semula menjadi surga
perjudian menjadi neraka yang sangat
menakutkan Satu contoh lagi ketika Gus miek berjalan-jalan ke
Surabaya, ketika tiba di sebuah club malam Gus
miek masuk kedalam club yang di penuhi dengan
perempuan-perempuan nakal, lalu gus miek
langsung menuju watries (pelayan minuman)
beliau menepuk pundak perempuan tersebut sambil meniupkan asap rokok tepat di wajahnya,
perempuan itupun mundur tapi terus di kejar oleh
Gus miek sambil tetap meniupkan asap rokok
diwajah perempuan tersebut. Perempuan tersebut
mundur hingga terbaring di kamar dengan penuh
ketakutan, setelah kejadian tersebut perempuan itu tidak tampak lagi di club malam itu. Pernah suatu ketika Gus Farid (anak KH.Ahamad
Siddiq yang sering menemani Gus Miek)
mengajukan pertanyaan yang sering mengganjal
di hatinya, pertama bagaimana perasaan Gus Miek
tentang Wanita ? “Aku setiap kali bertemu wanita walaupun secantik apapun dia dalam pandangan
mataku yang terlihat hanya darah dan tulang saja
jadi jalan untuk syahwat tidak ada”jawab Gus miek. Pertanyaan kedua Gus Farid menayakan tentang
kebiasaan Gus Miek memakai kaca mata hitam baik
itu dijalan maupun saat bertemu dengan
tamu…”Apabila aku bertemu orang dijalan atau tamu aku diberi pengetahuaan tentang perjalanan
hidupnya sampai mati. Apabila aku bertemu
dengan seseorang yang nasibnya buruk maka aku
menangis, maka aku memakai kaca mata hitam
agar orang tidak tahu bahwa aku sedang menagis
“jawab Gus miek Adanya sistem Da’wak yang dilakukan Gus miek tidak bisa di contoh begitu saja karena resikonya
sangat berat bagi mereka yang Alim pun Sekaliber
KH.Abdul Hamid (pasuruan) mengaku tidak
sanggup melakukan da’wak seperti yang dilakukan oleh Gus Miek padahal Kh.Abdul Hamid
juga seorang waliyalloh. Tepat tanggal 5 juni 1993 Gus Miek
menghembuskan napasnya yang terakhir di
rumah sakit Budi mulya Surabaya (sekarang
siloam). Kyai yang nyeleneh dan unik akhirnya
meninggalkan dunia dan menuju kehidupan yang
lebih abadi dan bertemu dengan Tuhannya yang selama ini beliau rindukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar